Minggu, 30 November 2014

ungkapan hati


BUTIRAN AIR DI ATAS SAJADAH
Dalam do’a ku terbayang wajah kedua malaikat ku,malaikat yang selama ini berdo’a siang dan malam demi kebahagiaan ku,yang selalu ada di dalam setiap dimensi waktu ku,yang memberi semangat,motivasi,dukungan,reward dan bahkan funishment yang berguna untuk membentuk karakter ku,ayah dan ibu ku,dua malaikat yang slalu ada untuk ku,kini aku jauh dari jangkauan mu,namun do’a mu yang selalu menguatkan ku,aku bangga menjadi anak dari dua malaikat ku ini,hidup sederhana namun sangat istimewa,semua jerih payah mu,keringat yang bercucuran dikala sang terik melontarkan senyumannya kepada mu,bisa kah aku melupakan itu semua ? sungguh tidak !! hanya manusia yang tak memiliki hati yang mampu melupakan semua jasa mu,tangan mu yang dulu lembut,wangi dan terawat.Kini menjadi kusam dan kasar,karena siapa? karena aku !! demi kebahagiaan ku,demi masa depanku,dan kadang demi style ku. aku yang kau rawat,kau besarkan,dan kau sayang sepenuh hatimu,engkau rela menghabiskan waktumu di bawah terik dan hujan demi biaya sekolahku.debu,lintah,lumpur dan bahkan terkadang pisau tajam itu dengan mudahnya menggoreskan luka ditangan mu,aku tau engkau tak seperti mereka,engkau tidak memiliki semua yang aku butuhkan,kalian harus bekerja keras untuk mendapatkan semua itu,dan aku tau untuk mendapatkan itu semua tidak semudah yang mereka bayangkan,dan karena perjuangan dan kerja keras inilah yang membuatku semakin bangga memiliki mu,usaha yang kau lakukan,jerih payahmu dan pengorbananmu lah yang selalu menyemangatiku.
Aku tak butuh mobil mewah untuk mendampingiku kemana pun aku pergi,aku hanya membutuhkan do’a dan restumu agar aku mampu mengarungi samudera kehidupan ini,agar aku mampu menari ditengah badai yang kadang memutuskan asa ku,agar aku  mampu membayar semua jerih payahmu,meskipun aku tau intan dan permata pun tak mampu untuk membayarnya,dua puluh empat jam dalam sehari,tujuh hari dalam seminggu,tiga puluh hari dalam sebulan air mataku selalu menetes mengingat dirimu ,yang jauh dari jangkauan,dan jauh dari tatapan,aku berdo’a agar suatu saat nanti aku  bisa menjadi seperti yang engkau mau,tetap menjadi gadis kecilmu yang selalu mematuhi setiap perintah mu,karna aku tak mau melihat mu terbelenggu,jatuh dan terinjak,aku ingin membesarkan nama mu,membanggakan mu dan membuat hidupmu jauh lebih berarti,tanpa do’a dan dukungan mu aku takkan mungkin bisa menjadi seperti yang sekarang ini,aku tak bisa membayangkan apa jadinya diriku ini bila tanpa malaikat yang selalu menginginkan yang terbaik untuk diriku,hidupku,dan masa depanku.
Ayah...
Ibu...
Kau adalah lampion kecilku disaat dunia mulai hampa,mulai gelap tanpa cahaya yang mampu menerangi setiap langkahku,engkau adalah ciptaan tuhan yang paling indah dengan hati yang selembut sutera,sering aku membantah,sering aku mengeluh ketika sesuatu yang aku ingin kan tidak bisa engkau penuhi,sering aku memaki dan membentak,namun engkau dengan sabar menenangkan ku,membujuk ku dan bahkan menggodaku dengan senda guraumu yang sangat lucu. Terkadang aku berpikir,sanggupkah aku sepertimu ? menghadapi tingkahku yang kadang aku sendiri tak mampu mengerti,namun engkau dengan ketulusan mu mampu memaafkan semua tingkah nakalku,senyum dan tawamu tak akan ku biarkan memudar seperti kecantikan mu yang semakin lama semakin terkikis oleh umurmu yang sudah tak muda lagi,aku berjanji pada diriku sendiri untuk membahagiakan mu dan mencerahkan masa tua mu.
Aku,anak yang engkau lahirkan 19 tahun lalu,yang dulu engkau tatih kesana kemari,engkau beri makan,engkau timang dan engkau susui,kini telah tumbuh menjadi seorang gadis dewasa yang sedang dalam proses menuju kesuksesan untuk membanggakan dan membahagiakan mu,disetiap sujudku,aku selau berdo’a akan kebahagiaan mu,hingga tanpa ku sadari butiran-butiran air mata ku telah berguguran membasahi sajadah tempat ku bersujud memohon kepadaNya,karena aku yakin kedua malaikat ku pantas untuk berbahagia.