Jumat, 28 Maret 2014

metode belajar e-learning


E-Learning
E-learning merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Menurut saya e-learning ini sangat mengasyikkan,para mahasiswa bisa belajar mengetahui metode-metode dalam pembelajaran ini,menambah wawasan dan juga menambah pengalaman,cara ini juga sangat efisien dan setiap siswa bisa mengekspresikan dirinya untuk mengemukakan suatu pendapat,dengan kemajuan teknologi yang semakin berkembang pesat,kita memang memerlukan metode belajar yang seperti ini,karena metode ini sangat menyenangkan dan menimbulkan semangat belajar,karena bisa berekspresi mengeluarkan pendapat masing-masing,selain itu ketika ada suatu masalah yang tidak bisa terpecahkan,kita bisa langsung mengaksesnya di internet,saya baru pertama kali ini belajar online,dan pengalaman yang saya rasakan sungguh luar biasa :D.
Saya merasa belajar online itu sangat menyenangkan,selain menghemat waktu juga menghemat tenaga,karena tidak perlu repot-repot berangkat ke kampus :D,cukup dikamar aja dan belajar mengajar pun bisa terlaksana,karena ini merupakan pengalaman pertama saya,saya memang masih memiliki kendala untuk menjalankan metode belajar yang seperti ini,dimana saya harus meminta pertolongan dari teman-teman untuk mengajari saya cara belajar online dan masuk ke room chat yang telah disediakan,disini saya merasakan ada nya rasa saling tolong menolong dan tidak mementingkan diri sendiri,teman-teman yang sudah terlebih dahulu mengetahui metode pembelajaran ini dengan senang hati memberikan bantuan dan mengajari saya tentang e-learning ini,hingga saya benar-benar paham,dan bisa menjalankannya sendiri.meskipun demikian e-learning ini pasti memiliki kelebihan dan kekurangan,diantaranya adalah sebagai berikut:

Keunggulan e-learning
a. Pengurangan biaya
b. Fleksibilitas. Dapat belajar kapan dan dimana saja, selama terhubung dengan internet.
c. Personalisasi. Siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan belajar mereka.
d. Standarisasi. Dengan e-learning mengatasi adanya perbedaan yang berasal dari guru, seperti : cara mengajarnya, materi dan penguasaan materi yang berbeda, sehingga memberikan standar kualitas yang lebih konsisten.
e. Kecepatan. Kecepatan distribusi materi pelajaran akan meningkat, karena pelajaran tersebut dapat dengan cepat disampaikan melalui internet.
f. Keberhasilan menyelesaikan pembelajaran/perkuliahan online mampu membangun kemampuan belajar mandiri dan kepercayaan diri pembelajar serta mendorong pembelajar untuk lebih bertanggung jawab dalam studinya.

Kendala-kendala e-learning
a. Investasi. Walaupun e-learning pada akhirnya dapat menghemat biaya pendidikan, akan tetapi memerlukan investasi yang sangat besar pada permulaannya.
b. Budaya. Pemanfaatan e-learning membutuhkan budaya belajar mandiri dan kebiasaan untuk belajar atau mengikuti pembelajaran melalui komputer.
c. Teknologi dan infrastruktur. E-learning membutuhkan perangkat komputer, jaringan handal, dan teknologi yang tepat.
d. Desain materi. Penyampaian materi melalui e-learning perlu dikemas dalam bentuk yang learner-centric. Saat ini masih sangat sedikit instructional designer yang berpengalaman dalam membuat suatu paket pelajaran e-learning yang memadai.
Kekurangan E-Learning
Sebagaimana asal kata dari e-learning yang terdiri dari e (elektronik) dan
learning (belajar), maka system ini juga mempunyai kekurangan, antara lain :
1. Bagi orang yang gagap teknologi, system ini belum bisa diterapkan.
2. Keterbatasan jumlah computer yang dimiliki oleh sekolah juga menghambat
pelaksanaan e-learning.
3. Kehadiran guru sebagai makhluk yang dapat berinteraksi secara langsung dengan
para murid telah menghilang dari ruang-ruang elektronik e-learning ini.
4.Pengajar tidak mungkin selalu dapat menyediakan waktu pada saat dibutuhkan.
5. Koneksi internet yang lambat dan tidak handal dapat menimbulkan rasa frustasi.
6. Proses belajar mengajar cenderung kearah pelatihan daripada pendidikan.

Kelemahan lain dalam e-learning yang sering menjadi pembicaraan, antara lain kemungkinan adanya kecurangan, plagiasi, dan pelanggaran hak cipta. 
sumber : http://programmkomputer.blogspot.com/2012/10/pengertian-keunggulan-kendala-e-learning.htmlmetodebelajarelearning.blogspot.com


Sabtu, 22 Maret 2014

teori vygotsky


Pengalaman Pribadi yang Berkaitan dengan Teori Vygotsky

                                      Kelompok 11:
1.      Ahmad Yusuf Tamin
2.      Muhammad Fahruq
3.      Juliani Sapitri Hasibuan
4.      Renita Napitupulu
5.      Khairunnisa Azhari

Teori belajar Scaffolding yang dicetuskan oleh Vygotsky berdasarkan pengalaman saya ialah ketika saya berada dikelas 1 SD,ketika guru saya mengajarkan cara menulis.Pada awalnya guru saya mengajarkan cara memegang pensil, kemudian guru saya memegang tangan saya ketika hendak menuliskan sesuatu ke atas kertas,kemudian menyuruh saya menuliskan sendiri dan hingga akhirnya saya terbiasa sendiri untuk menulis.Contoh lainnya ialah ketika adik saya ingin belajar memakai laptop untuk bisa membuka facebook. Pada awalnya, saya terus menerus berada di sampingnya dan mengajarkannya untuk menyalakan komputer, log in ke facebook memencet-mencetkan tombol sambil menunjukkan cara-caranya kepada adik saya. Secara bertahap, saya tidak menolongnya dalam menyalakan dan mematikan laptop. Kemudian dalam membuka facebook masih saya tolong. Lalu saya mulai membiarkannya mencoba untuk menyalakan, mematikan, dan log in ke facebook tanpa bantuan saya. Dan pada akhirnya saya tidak akan menolongnya lagi. Dengan demikian, lama-kelamaan adik saya bisa menggunakan laptop dan membuka facebook tanpa bantuan saya lagi.
Teori zone of proximal development yang di kemukakan vygotsky sangat sering terjadi dalam kehidupan saya,ketika saya tidak dapat memecahkan suatu masalah yang terlalu rumit untuk dipecahkan sendiri,contohnya selama saya mengikuti pendidikan mulai dari TK sampai kuliah seperti saat ini,ketika saya disuruh untuk mengerjakan suatu soal yang rumit dan tidak dapat saya pecahkan sendiri,saya akan meminta bantuan kakak,atau teman saya yang lebih mengerti tentang persoalan tersebut agar masalah atau soal yang saya terima dapat terselesaikan dengan cepat.Ketika saya duduk di  kelas 2 SMP,ada seorang teman saya yang sangat kesulitan untuk mengerjakan soal matematika yang diberikan oleh guru matematika,pada waktu itu saya disuru oleh guru tersebut untuk memberikan bantuan kepada teman saya ,dan setelah saya kasih solusi dan memberikan penjelasan mengenai soal tersebut,akhirnya dia dapat memahami dan menyelesaikan tugas matematika tersebut dengan baik.
Pada saat kuliah,saya dituntut untuk mampu menyelesaikan masalah dengan cara berkelompok,ketika dosen memberikan suatu topik permasalahan kami dituntut untuk berdiskusi dan saling mengeluarkan pendapat mengenai topik tersebut untuk dapat menyelesaikan tugas yang diberikan,ketika ada suatu permasalahan yang sangat sulit untuk dipecahkan, kami akan saling membantu dan mencari solusi,dan apabila kami tidak mampu memecahkan masalah tersebut kami akan meminta bantuan kepada teman yang lain atau kepada dosen pengampu,hingga akhirnya kami benar-benar memahami hal tersebut dan dapat menyelesaikan topik dengan sebaik-baiknya.
Ketika kecil saya diajarkan berbicara oleh kedua orangtua dan orang-orang disekitar saya,saya diajarkan berbicara huruf demi huruf dan kata demi kata,seiring bertambahnya usia, saya mulai berinteraksi dengan orang-orang yang berada di sekitar saya dengan bahasa yang diajarkan oleh orangtua saya sejak kecil,saya berinteraksi dan menyampaikan segala sesuatunya dengan berbahasa,pada saat-saat tertentu saya tidak hanya menggunakan bahasa untuk berinteraksi atau berbicara dengan orang di lingkungan sekitar saya,namun terkadang saya juga berbicara dengan diri saya sendiri (inner speech),contohnya ketika saya melakukan suatu kesalahan,saya terkadang menyesal telah melakukan kesalahan itu dan berbicara kepada diri sendiri misalnya “kenapa aku melakukan itu?”, “bagaimana nanti kalo aku ketahuan?”,dan ketika saya senang atau ingin memperoleh sesuatu,saya juga sering berbicara dengan diri sendiri,misalnya “aku harus bisa !!”,”kamu harus memperolehnya !” dan lain sebagainya.Hal ini juga merupakan suatu cara untuk mengembangkan diri sendiri dan mampu mengevaluasi diri sendiri untuk menuju kepada hidup yang lebih baik lagi.




thank you :)
           

Sabtu, 08 Maret 2014

psikologi pendidikan


Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan adalah salah satu cabang ilmu psikologi yang bergerak di bidang pendidikan yang bertujuan untuk memahami tentang proses belajar dan mengajar dalam lingkungan pendidikan.
Terdapat tiga tokoh utama dalam sejarah psikologi pendidikan,yaitu:
1.      William james
Dia menegaskan pentingnya mempelajari proses belajar dan mengajar dikelas guna meningkatkan mutu pendidikan.salah satu rekomendasinya adalah mulai mengajar pada titik yang sedikit lebih tinggi di atas tingkat pengetahuan dan pemahaman anak dengan tujuan untuk memperluas cakrawala pemikiran anak.
2.      John Dewey
Dewey membangun laboratorium psikologi pendidikan pertama  di AS,Universitas Chicago,pada tahun 1894.Terdapat beberapa ide penting dari dewey:
·         Pandangan tentang anak sebagai pembelajar aktif(active learner)
·         Pendidikan seharusnya difokuskan pada anak secara keseluruhan dan memperkuat kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya,maksudnya anak-anak tidak harus mendapat pelajaran akademik saja,tetapi juga harus diajari untuk berpikir dan beradaptasi dengan lingkungan.
·         Semua anak berhak mendapatkan pendidikan yang selayaknya.
3.      Edward Lee Thorndike
Thorndike berpendapat bahwa salah satu tugas pendidikan di sekolah yang paling penting adalah menanakan keahlian penalaran anak.ia sangat ahli dalam melakukan studi belajar mengajar secara ilmiah dan ia mengajukan agar psikologi pendidikan harus punya basis ilmiah dan harus berfokus pada pengukuran.

ü  CARA MENGAJAR YANG EFEKTIF
Karena murid itu bervariasi maka guru harus menguasai beragam perspektif dan strategi dan harus bisa mengaplikasikan nya secara fleksibel.Hal ini membutuhkan dua hal utama:
1.      Pengetahuan dan Keahlian Profesional
Guru yang efektif harus mampu mengetahui materi pembelajaran dan memiliki keterampilan belajar yang baik,guru juga harus tahu bagaimana memotivasi,berkomunikasi,dan berhubungan dengan murid tanpa memandang bulu.
Ø  Penguasaan Materi Pengajaran.Pengetahuan subjek materi bukan hanya mencakup fakta,istilah dan konsep umum.Hal ini juga membutuhkan pengetahuan tentang dasar-dasar pengorganisasian materi,cara berpikir dan berargumen serta mengaitkan berbagai gagasan dari satu disiplin ilmu ke disiplin ilmu lainnya.
Ø  Strategi Pengajaran.Prinsip kontruktivisme adalah inti dari filsafat pendidikan yang dikemukakan oleh william james dan john dewey.kontruktivisme merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan agar individu secara aktif  membagun pemahaman dan pengetahuan,guru bukan sekedar memberi informasi ke pikiran anak,namun guru juga harus memberikan dorongan kepada anak agar mereka mampu mengeksplorasi dunia mereka,menemukn pengetahuan,serta berpikir secara kritis,konstruktivisme juga menekankan pada kolaborasi anak-anak agar mampu bekerja sama untuk mengetahui dan memahami pelajaran.
Ø  Penetapan Tujuan dan Keahlian Perencanaan Instruksional.Guru yang efektif tidak hanya sekedar mengajar dikelas.Mereka harus mampu menyusun rencana instruksional,mengorganisasikan pelajaran agar murid meraih hasil maksimal dari kegiatan belajarnya,guru juga harus memikirkan tentang cara agar pelajaran yang disampaikan bisa menarik sekaligus menantang.
Ø  Keahlian Motivasional.Guru yang efektif harus mampu memberikan motivasi kepada muridnya,guru yang efektif tahu bahwa murid akan termotivasi saat mereka bisa memilih sesuatu yang sesuai dengan minatnya oleh karena itu guru harus memberikan kesempatan kepada murid untuk berpikir kreatif dan mendalam tentang proyek mereka sendiri.
Ø  Keahlian Komunikasi.Guru yang efektif menggunakan keahlian komunikasi mereka baik saat mereeka berbicara dengan murid,orang tua murid,administrator,dan yang lainnya,dan tidak terlalu banyak mengkritik dan memiliki gaya komunikasi yang asertif,bukan agresif,manupulatif atau pasif.
Ø  Bekerja secara Efektif dengan Murid dari Latar Belakang yang Berlainan.Guru yang efektif harus mengetahui anak-anak dengan latar belakang kultural yang berbeda-beda dan sensitif terhadap kebutuhan mereka,mendorong murid agar menjalin hubungan posotif dengan anak dari latar belakang kultural yang berbeda,guru juga harus menjadi perantara antara kultur sekolah dengan kultur dari murid tertentu,terutama mereka yang kurang sukses secara akademik.
Ø  Keahlian Teknologi.Guru yang efektif mengembangkan keahlian teknologi dan mengintegrasikan komputer kedalam proses belajar dikelas,guru juga harus mampu menggunakan komputer dan cara mengajar murid untuk menggunakan komputer untuk menulis dan berkreasi,tahu cara menggunakan dan mengajari murid untuk menggunakan alat komunikasi seperti internet.Teknologi sangat efektif untuk mengajar,misalnya ketika murid di tugaskan untuk mengamati tentang fosil manusia purba pada zaman dahulu,mereka akan dengan mudah mencari nya di internet tanpa harus bersusah payah mencari fosil manusia purba.
2.Komitmen dan Motivasi
Komitmen dan motivasi dapat membantu guru yang efektif untuk melewati masa-masa yang sulit dan melelahkan didalam mengajar,guru yang efektif  juga punya kepercayaan diri terhadap kemampuan mereka dan tidak akan membiarkan emosi negatif melunturkan motivasi mereka.semakin baik anda menjadi guru,semakin berharga pekerjaan anda.dan jika anda semakin dihormati dan sukses dimata murid,maka anda akan merasa semakin bertambah komitmen anda.www.julianisapitri.blogspot.com