Perjuangan yang tak kan pernah terbayar
Jerih payah mama selama ini
mengingatkanku tentang kerasnya kehidupan,menjadikanku puing terkuat diantara
reruntuhan puing-puing yang diterjang oleh badai keputus asaan,engkau
mengusamkan diri dibawah teriknya mentari,pergi membanting tulang ditengah kerasnya
kehidupan,dikala pagi matamu seakan menyimpan sejuta harapan padaku,berharap
aku bisa membawamu pergi dari semua kepahitan ini.Janji yang telah ku panjatkan
untuk membahagiakan mu seakan-akan menjadi sebuah kekuatan bagiku untuk tetap
bertahan meski terkadang aku hampir menyerah,namun do’a mu selalu menguatkanku.
Terkadang aku jatuh,bangun,lalu jatuh
lagi,terkadang aku hampir menyerah karna beban ku semakin berat,namun ketika
dalam lamunanku mengingat akan perjuanganmu,semua kata menyerah itu seakan sirnah terombang ambing diterjang oleh do’a dan
semangat yang selama ini kau haturkan.Janji yang telah ku ucapkan pada diriku
sendiri akan segera aku tepati,namun aku mohon bantu aku untuk menjagamu agar
kau senantiasa dalam keadaan yang sangat baik hingga aku berhasil membawa mu
pergi dari ketakutan yang slama ini
membayangimu.
Dalam diam ku menangis,karna hingga
sebesar ini pun aku masih belum mampu membahagiakan mu,aku menjadi beban bagimu
meski kau tak pernah menganggap aku sebagai bebanmu.
Maaa...
Maafkan aku jika slama ini aku terlalu
egois,terkadang aku marah ketika keinginanku tak bisa engkau penuhi,aku
mengeluh,aku menangis,dan tak jarang aku juga melawan kata-kata mu,ketika aku
mengunci pintu kamarku dan mogok makan selama beberapa hari,engkau selalu setia
menungguku,membujukku,dan bahkan engkau berkata akan memenuhi
keinginanku,padahal engkau sendiri memang tak sanggup untuk memenuhinya.
Betapa egoisnya aku,aku yang selalu
menyusahkan ayah dan ibu,aku tak pernah berpikir bahwa suatu saat nanti aku juga
akan menjadi seorang ibu dari anak- anakku,betapa sakitnya hati seorang ibu
ketika anak yang dia besarkan tumbuh menjadi anak nakal yang selalu melukai
hatinya,namun dengan kesabaran mu dalam mendidik dan membesarkan ku,aku tumbuh
menjadi pribadi yang semangat dan penuh pertimbangan menghadapi kehidupan yang
bagaikan fatamorgana untuk kita.aku sangat bangga memiliki ibu sepertimu,aku
bersyukur memiliki mu,dan aku menyadari bahwa malaikat itu nyata adanya.
Dimasa kecilku,aku kau manjakan kau
biarkan ku bermain kesana kemari,memberikanku pakaian yang baik dan makanan
yang sehat,meski terkadang kau tak mampu untuk berpakaian secantik itu,ketika
makanan tersisa sedikit engkau rela memberikannya padaku padahal engkau juga
sangat membutuhkan makanan itu.
Aku yang sedari kecil menyusahkan dan
membebanimu telah tumbuh menjadi gadis dewasa yang siap untuk menepati
janjiku,membawamu terbang melepaskan sejenak kerinduanmu akan kebahagiaan yang
mungkin tak pernah kau bayangkan untuk memilikinya.
Tanpamu aku tak ada apa-apanya,aku lah
sperma terkuat yang bisa menerobos pertahanan sel telur itu,namun sekarang kenapa aku harus menyerah,kenapa aku tak mampu bertahan
diantara puing-puing itu ? bukan karna tak mampu namun tak mau.
Kini aku tau apa yang harus aku
lakukan,aku akan bertahan dan melawan ketakutan ku,karna sesungguhnya menjadi
anak yg engkau harapkan dan berusaha menepati janji-janji itu,thankss
mom,engkau telah mengajariku arti dari sebuah perjuangan.I LOVE YOU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar